Senin, 24 Maret 2014

RFID Baru Terpasang 292 Ribu Unit

PEMASANGAN alat pengendali konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi berbasis radio frequency identiļ¬ cation (RFID) di Jakarta baru mencapai 292 ribu unit dari target 4,5 juta kendaraan roda empat di Jakarta.

Pemenang tender pengadaan alat itu, PT Industri Telekominikasi Indonesia (Inti), menyatakan hal itu disebabkan penurunan antusiasme masyarakat jika dibandingkan dengan pada awal pemasangan RFID September 2013 lalu. “Januari banjir, pemasangan RFID di pom bensin sulit dicapai warga.

Sejak Febuari kita gencarkan, dengan membuka posko di ruang publik seperti di mal. Sampai sekarang sudah 22 mal yang berpartisipasi,” ujar Andy kepada Media Indonesia, kemarin.

Pihaknya pun kini membuka layanan jemput pasang. “Bisa undang, kami jemput bola dan pemasangannya gratis,” kata dia.
Kini pihaknya juga menunggu amendemen kontrak menyangkut periode pemasangan dan biaya pemantauan. Amendemen kontrak juga diajukan terkait perubahan kurs mata uang yang memengaruhi biaya pengadaan. “Dulu kami menang dengan Rp18 per liter.

Sekarang ada yang berubah, tapi angka pastinya kita minta rekomendasi dari Pertamina,” cetusnya.
Corporate Comunications Pertamina Ali Mundakir menyatakan pihaknya masih mengkaji proposal kontrak baru itu. “Kami paham dengan asumsi harga baru itu, tetapi belum bisa memutuskan karena perubahan usulan harga itu berimplikasi hukum juga,” ujarnya, kemarin.
Hal itu terkait permintaan revisi biaya pemasangan RFID yang disepakati Rp18 per liter menjadi Rp21 per liter.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan pemasangan RFID tetap dilanjutkan. “Pertamina dan PT Inti segera berkoordinasi untuk menuntaskannya,” tukas Dahlan.(Aim/Ant/E-5/MEDIA INDONESIA, 21/03/2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar